Makassar-Humas BKN, Saat ditanya alasan memutuskan ikut seleksi masuk Sekolah Kedinasan Tahun 2020, salah satu peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar, Muhammad Rasul menyebutkan sistem seleksi yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) mematahkan prasangka banyak orang bahwa menjadi ASN itu harus berbayar.
Remaja asal Bulukumba, Sulawesi Selatan ini memuji penyelenggaraan seleksi Sekolah Kedinasan yang menurutnya selain memudahkan peserta saat proses pendaftaran via portal SSCASN, pelaksanaan ujian dengan metode CAT juga membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siapa pun untuk berkompetisi tanpa khawatir akan adanya intervensi pihak manapun. “Saya pikir sistem seleksi saat ini mampu mematahkan prasangka orang-orang yang berpendapat jadi ASN itu harus berbayar,” ujar Rasul kepada Humas BKN, Selasa (28/7/2020).
Rasul yang memilih jurusan D3 Manajemen Transportasi Laut di PIP Makassar ini berhasil memenuhi passing grade dengan total skor SKD 389 (TWK: 100 TIU: 140 TKP: 149). Ketika ditanya apa yang diketahuinya tentang jurusan tersebut, remaja lulusan SMA Negeri 5 Bulukumba ini menyebutkan bahwa nantinya tugas yang akan diemban menyangkut tanggung jawab dalam menertibkan arus transportasi di laut.
Adapun peserta yang mengikuti SKD Sekolah Kedinasan Seleksi Pendidikan Calon Taruna (Sipencatar) PIP Makassar yang dinaungi Kementerian Perhubungan ini berjumlah 623 peserta yang dibagi ke dalam 6 (enam) sesi ujian. Pelaksanaan SKD di lokasi ini berlangsung mulai 27 – 28 Juli 2020 dengan memenuhi standar penyelenggaraan seleksi CAT sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19. des
sumber: https://www.bkn.go.id/berita/sistem-seleksi-bkn-patahkan-prasangka-jadi-asn-itu-berbayar